Lapangan padel mungkin masih terdengar baru bagi sebagian besar orang, namun pertumbuhannya cukup menjanjikan untuk investasi jangka panjang. Jenis olahraga ini tengah naik daun secara global dan mulai masuk ke berbagai kota di Indonesia? Pertanyaannya sekarang: “Apakah penggunaan dana desa cocok untuk membangun lapangan padel layak dan menguntungkan?
Daripada miskin pusing, Anda bisa coba pelajari potensi bisnis, perhitungan biaya dan proyeksi dana desa untuk lapangan padel. Dengan memahami potensi balik modal dari proyek lapangan padel, Anda bisa tentukan apakah proyek ini cocok untuk pengembangan dana desa agar lebih produktif.
Table of Contents
Bagaimana Potensi Dana Desa untuk Lapangan Padel?
Seiring meningkatnya kebutuhan fasilitas olahraga yang produktif, desa-desa mulai mencari model proyek yang tak hanya bermanfaat secara sosial, tapi juga punya potensi ekonomi jangka panjang. Proyek lapangan padel dapat menjadi salah satu solusi karena:
- Tren Olahraga Baru: Padel digemari karena mudah dimainkan oleh semua usia, tidak seintens tenis, tapi tetap kompetitif dan menyenangkan.
- Efisien dalam Penggunaan Lahan: Hanya butuh sekitar 200–250 m2, bisa dibangun di lahan milik desa tanpa memakan banyak ruang.
- Ramah Komunitas: Bisa digunakan warga, sekolah, hingga komunitas pemuda untuk berolahraga rutin atau turnamen mingguan.
- Potensi BEP yang Menjanjikan: Faktanya angka persewaan lapangan terbilang cukup tinggi, membuat potensi balik modal juga cukup menjanjikan.
- Daya Tarik untuk Desa: Keberadaan lapangan padel akan mendatangkan perbaikan ekonomi, karena selain dana desa warga sekitar dapat membuka bisnis pendukung. Mulai dari membuat warung, cafe, penyewaan atau jual beli peralatan dan lain sebagainya.
Dengan pendekatan yang tepat, dana desa untuk lapangan padel dapat menjadi investasi yang menjanjikan dan memperbaiki ekonomi lokal. Tak hanya itu, minat hidup sehat serta ketersediaan fasilitas aktif, lebih baik dari pada pengembangan proyek pasif sekali jalan.
Estimasi Biaya & RAB Dana Desa untuk Lapangan Padel
Salah satu kekhawatiran umum penggunaan dana desa untuk proyek lapangan padel adalah soal pembiayaan. Berapa biaya pembangunan lapangan padel? Apakah bisa ditekan dengan sumber daya desa?
1. Komponen Utama yang Perlu Diperhitungkan
Berikut ini adalah komponen utama yang membentuk struktur biaya pembangunan lapangan padel:
1.1. Permukaan Lapangan (Rumput Sintetis Padel Court)
Menggunakan artificial turf warna biru dengan spesifikasi ketebalan 12mm, gauge 3/16″, dan yarn 9600. Termasuk pemasangan, lem khusus, pasir silika, garis lapangan, dan karpet talang. Jika diformulasikan mungkin “Volume: 200 m² x Rp350.000 = Rp 70.000.000”
1.2. Konstruksi & Struktur Baja + Pagar Kaca/Logam
Meliputi tembok keliling setinggi 3 meter, rangka baja hollow (100×100, 60×100, 40×40), bracket, plat, besi siku, serta rangka kaca atau jaring sesuai standar padel. Harga satu set lengkap berkisar Rp 250.000.000, tergantung kualitas, lokasi, logistik dan supplier yang Anda pilih.
1.3. Penerangan & Instalasi Lampu
Jika Anda ingin mengembangan dana desa untuk lapangan padel, pencahayaan harus diperhatikan. Gunakan lampu LED outdoor 200W, termasuk pondasi tiang lampu setinggi 6 meter, atau setidaknya perhitungkan kebutuhan sesuai spesifikasi lapangan. Estimasi instalasi pencahayaan lapangan padel outdoor berkisar antara Rp 16.000.000 – Rp 36.000.000.
1.4. Peralatan Lapangan: Net & Tiang Net Padel
Net padel memiliki ukuran standar dengan tinggi 88 cm di tengah dan 92 cm di sisi samping, menggunakan bahan jaring nilon tahan cuaca. Tiang net umumnya berbahan baja dengan sistem tension yang kuat dan stabil. Estimasi harga satu set net dan tiang padel standar: Rp 8.000.000 – Rp 12.000.000.
2. Simulasi RAB Dana Desa untuk Lapangan Padel
Berdasarkan komponen di atas, berikut estimasi konservatif biaya pembangunan satu lapangan padel skala desa:
Komponen | Volume / Satuan | Harga Satuan |
1. Permukaan Lapangan (Rumput Sintetis) | 200 m² | Rp 350.000 |
2. Konstruksi Baja & Pagar Kaca/Jaring | 1 set | Rp 250.000.000 |
3. Penerangan Lapangan (Lampu LED + Tiang) | 4–6 titik lampu | Rp 4–6 juta / titik |
4. Net & Tiang Net Padel | 1 set | Rp 8.000.000 – Rp 12.000.000 |
5. Biaya Lain-lain (perizinan, logistik, dll) | – | Estimasi 10% total |
Grand Total | Rp 378.000.000 – Rp 405.000.000 |
RAB ini belum termasuk pekerjaan lahan, biaya pengiriman material, izin proyek, serta aksesori tambahan seperti kursi penonton atau signage lapangan. Harga juga dapat berubah pada lokasi dan layanan kontraktor lapangan olahraga yang Anda pilih.
3. Catatan Tambahan dan Peluang Efisiensi Anggaran
Meski total biaya berkisar di angka Rp 378.000.000 – Rp 405.000.000, masih ada peluang signifikan untuk menekan anggaran melalui:
- Pemanfaatan Lahan Milik Desa: Menghindari biaya pembebasan atau sewa.
- Gotong-Royong Tenaga Kerja Lokal: Memperkuat partisipasi masyarakat sekaligus menekan biaya tukang.
- Kolaborasi dengan Kontraktor Komunitas: Seperti RagaSport yang terbiasa menangani proyek olahraga skala desa.
- Pendanaan Bertahap: Dimulai dari satu lapangan terlebih dahulu, lalu dikembangkan menjadi fasilitas lengkap.
- Menggunakan Kontraktor Berpengalaman: Menggunakan tenaga ahli dapat menekan biaya, karena mereka memiliki akses ke material berkualitas dengan harga terjangkau. Belum lagi layanan custom dan full paket, memberikan kemudahan dan potensi efisiensi lapangan hingga di angka Rp 320 juta untuk 1 lapangan.
Dengan pendekatan yang tepat, dana desa tidak hanya mampu membiayai proyek ini, tapi juga membuka jalan untuk keberlanjutan ekonomi jangka panjang melalui lapangan padel sebagai aset produktif.
Kapan Balik Modal? Simulasi BEP Lapangan Padel
Pemanfaatan dana desa untuk lapangan padel tidak cukup hanya proyek selesai dan dibangun menjadi fasilitas yang baik, namun juga perlu ada tanggung jawab yang kuat. Tujuan pengembangan fasilitas komersial tentu ekonomi, sehingga simulasi BEP harus Anda pahami secara mendalam. Berikut simulasi BEP yang bisa Anda jadikan acuan
1. Skema Pendapatan Rutin (Sewa Lapangan)
Setelah mengetahui struktur biaya pembangunan, penting untuk melihat potensi pendapatan riil dari operasional lapangan padel komunitas jika dikelola secara konsisten.
Variabel | Minimum (Rp) | Maksimum (Rp) |
Tarif Sewa per Jam | 250.000 | 500.000 |
Jam Operasional per Hari | 4 jam | 6 jam |
Hari Operasional per Bulan | 25 hari | 25 hari |
Estimasi Pendapatan Bulanan | Rp 25.000.000 | Rp 75.000.000 |
Range realistis pendapatan bulanan: Rp 25 juta – Rp 75 juta
Bisa berbeda tergantung okupansi, musim, dan strategi promosi.
2. Sumber Pendapatan Tambahan
Selain biaya sewa lapangan, dana desa untuk lapangan padel juga masih dapat menghasilkan sumber dana lain dari:
- Penyewaan Raket & Bola: Rp 25.000 – Rp 50.000 per alat, per sesi.
- Pelatihan & Coaching: Kolaborasi pelatih komunitas.
- Event Komunitas & Turnamen: Menarik sponsor lokal.
- Warung/UMKM Pendamping: Bagi hasil penjualan makanan/minuman ringan.
3. Simulasi Break Even Point (BEP)
Jika diasumsikan, Anda dapat menemukan simulasi BEP seperti
Kita asumsikan ada data seperti:
Modal Awal: Rp 500.000.000 (tambahkan untuk estimasi inflasi atau biaya tak terduga, bisa lebih murah jika Anda menggunakan layanan kontraktor berpengalaman).
Pendapatan Bulanan: Rp 25.000.000 – Rp 75.000.000
Estimasi BEP jika disimulasikan akan terdapat beberapa skenario yakni:
3.1. Skenario 1: Konservatif (Okupansi Rendah)
- Pendapatan Bulanan: Rp 25.000.000
- BEP = Rp 500.000.000 ÷ Rp 25.000.000 = 20 bulan
3.2. Skenario 2: Moderat (Okupansi Sedang)
- Pendapatan Bulanan: Rp 40.000.000 (tarif rata-rata Rp 350.000, durasi 4,5 jam/hari)
- BEP = Rp 500.000.000 ÷ Rp 40.000.000 = 12,5 bulan
3.3. Skenario 3: Optimis (Okupansi Tinggi)
- Pendapatan Bulanan: Rp 75.000.000
- BEP = Rp 500.000.000 ÷ Rp 75.000.000 = 6,7 bulan
4. Faktor yang Mempercepat BEP
- Promosi aktif oleh BUMDes & desa di media sosial
- Antusiasme warga + sekolah lokal rutin menyewa
- Program loyalitas: langganan bulanan / paket harian
- Kolaborasi dengan pelatih atau klub padel regional
- Manfaat tambahan seperti fasilitas UMKM, spot foto, dll.
Poin Penting Sebelum Mengajukan Dana Desa untuk Lapangan Padel
Sebelum mengusulkan proyek ini ke musrenbangdes atau proposal pengajuan dana, perhatikan hal-hal berikut:
- Pastikan status lahan yang akan digunakan (harus legal & milik desa).
- Petakan kebutuhan warga: survei minat olahraga & kegiatan masyarakat.
- Siapkan RAB realistis: sesuaikan spesifikasi teknis dengan kondisi desa.
- Bentuk tim pengelola: bisa dari Karang Taruna, BUMDes, atau gabungan.
- Rancang jadwal pemakaian & sistem sewa untuk keberlanjutan operasional.
Butuh Pendampingan? RagaSport Siap Dukung dari Rencana hingga Realisasi
Sebagai kontraktor berpengalaman dalam pembangunan fasilitas olahraga komunitas, RagaSport menyediakan:
- Konsultasi gratis untuk pemetaan lahan & penyusunan RAB
- Desain lapangan padel sesuai kondisi desa & dana
- Pendampingan proposal dana desa & perizinan
- Pembangunan dengan kualitas terstandar dan harga bersaing
Kami percaya bahwa pembangunan fasilitas olahraga tak hanya soal infrastruktur, tapi juga pemberdayaan dan keberlanjutan. Dengan perhitungan matang, kami dapat menekan biaya estimasi hingga nilai terendah sesuai kebutuhan proyek.
Apakah Dana Desa untuk Lapangan Padel Worth it?
Sudah waktunya desa melangkah lebih jauh dari sekadar membangun jalan atau balai kosong. Proyek lapangan padel adalah bentuk investasi yang menghadirkan nilai jangka panjang yang memberikan banyak manfaat.
Dengan strategi yang tepat, dana desa dapat menjadi kunci untuk membuka peluang baru yang bermanfaat bagi generasi sekarang dan masa depan. Jadi, worth it atau tidak? Kami yakin, jawabannya: sangat worth it. Apalagi jika Anda mengembangkannya bersama jasa kontraktor lapangan ahli dan berpengalaman seperti RagaSport!